#Day1 - Tantangan 10 Hari Berkomunikasi Produktif

Komunikasi produktif, bagi saya masih merupakan PR besar hingga hari ini, kalau menilik hasil diskusi bersama teman-teman kemarin. Masih banyak kesalahan-kesalahan dalam berkomunikasi dalam keluarga kecil kami, khususnya kepada anak. Masih sering diwarnai dengan intonasi tinggi, emosi, terutama disaat lelah melanda.

Sejak mengambil keputusan resign dan berlanjut dengan mengikuti kelas matrikulasi, sedikit demi sedikit mulai belajar untuk lebih bersabar saat membersamai anak.



Belajar Bertanya


Hari ini, ada dua momen yang saya anggap salah satu momen perubahan dalam berkomunikasi dengan anak.

Momen pertama yaitu saat tadi siang jelang tengah hari ada teman-teman Khansa yang mengajaknya berenang.

Khansa: Mi, kakak Ely ngajak berenang
Saya: Sama siapa aja dek?
Khansa: sama kk ocha, sama zahra
Saya: Besok aja ya dek berenangnya sama abi, sekarang dah siang, bentar lagi azan, lagian ga ada orang dewasa yang ngawasin juga kan
Khansa: (mulai sesenggukan, menangis)
Saya: (saya pegang tangannya, hapus air matanya, sambil bicara lagi) Besok aja ya dek, sama abi pagi-pagi lebih enak, ga panas, mainnya bisa puas, kalau sekarang ga ada orang dewasanya yang jagain, bahaya

Alhamdulillah...sempet takjub sendiri...saya bisa ngomong tanpa intonasi tinggi, biasanya kl Khansa ngomong sambil nangis, langsung deh saya ikut tegangan tinggi juga :)

Momen kedua terjadi tak lama setelahnya, saat kami kembali dari apotik. Setelah keluar dari apotik, Khansa beli minuman di kedai susu segar di depan apotik. Saat di dalam angkot, saya yang biasanya paling malas kalau diajak ngobrol di dalam angkot karena suka pusing kalau pandangan tidak keluar/ke depan, tapi tadi obrolan kami lumayan panjang. Pembahasan seputar minuman yang tadi dibeli. Susu segarnya dari mana, soal kemasannya, perasa yang ditambahkan, perbedaan kemasan minuman susu tadi dengan kemasan cincau yang dibeli saat playdate kemarin, dan beberapa hal lainnya.

Mungkin hal ini terlihat biasa, tapi bagi saya, ini salah satu pencapaian saya, dimana saya mendengarkan pertanyaannya dan menjawabnya satu-persatu sampai kami turun angkot.

Semoga ke depannya saya bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi, menjadi ibu yang penuh kesabaran dan kelembutan.



#hari1
#tantangan10 hari
#komunikasiproduktif
#kuliahbunsayiip

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal #1: Identifikasi Masalah

Jurnal 10: Libur Tlah Usai, Saatnya Tancap Gas

Menstimulasi Anak Suka Membaca (10)