Review Tantangan 10 Hari Melatih Kemandirian Anak

RESUME REVIEW MATERI DAN TANYA JAWAB
TANTANAGAN 10 HARI MELATIH KEMANDIRIAN ANAK
KELAS BUNDA SAYANG
SELASA, 14 MARET 2017, PUKUL 20.00-20.30

Narasumber : Ai santiani
Host : Ardaniya Rizka
Co-Host & Notulis : Tantia Kurniawati

MELATIH KEMANDIRIAN ANAK


Bunda, terima kasih sudah menyelesaikan tantangan 10 hari tentang “MELATIH KEMANDIRIAN ANAK”.

Pekan ini kita akan review berbagai pola kemandirian yang telah Bunda lakukan bersama dengan anak-anak di rumah.

 Yang pertama, kami akan mengapresiasi bunda semua  yang sudah komitmen melakukan tantangan 10 hari ini :

🎖 Selamat untuk para Bunda, yang berhasil menyelesaikan tantangan 10 hari ini sampai dengan tanggal 11 Maret 2017, dengan berbagai kondisi, ada yang konsisten setiap hari, lompat-lompat,maupun dirapel dan minta dispensasi.
Bunda berhak  memperoleh badge YES,  I CAN💪💪

🎖🎁Bagi  Bunda  yang berhasil menyelesaikan tantangan di game level #2 ini sampai tgl 11 maret 2017 , praktek setiap hari dan baru bisa posting / dikumpulkan portofolionya dengan cara dirapel atau lompat-lompat
Bunda berhak  memperoleh badge YES,  I CAN ! dan mendapatkan tambahan
You’re EXCELLENT
1. Annisa Rumaidha
2. Mila Herwani
3. Nurul Narulitasari
4. Riska Nuhabibah
5. Suci Lestarini Nurhayati
6. Arraswita
7. Azay Rangsul Saputri
8. Caroline Vollyasai Nuraillah
9. Diyan Marenti Mayasari
10. Duhita Swastihayu
11. Eka Febriani Savitri
12. Eka Yulianti
13. Esther Sukmariyanni
14. Fajriani Ulfa
15. Hastuti Utami
16. Hilmiyati Alifah
17. Ika Puspaningtyas
18. Isni Anida
19. Laela Rosaningtyas
20. Lina Lathifa
21. Nana Kurnia Astuti Adha
22. Nira Nur waliyarti
23. Nurva Chaily
24. Putri Nur Faizah
25. Silvia Noviyanti
26. Wiwit Novianti Simponi
27. Yeni Asni
28. Yuniantri Arssy

🎖🎁🎁 Daaan…inilah Bunda-Bunda yang berhasil konsisten menjalankan tantangan 10 hari secara berturut-turut sampai akhir, baik praktek maupun mempostingnya setiap hari tanpa jeda,
Bunda berhak menyematkan badge YES, I CAN ! Dan mendapatkan tambahan..
You’re OUTSTANDING PERFORMANCE
1. Dinda Permatasari
2. Maria Susanti
3. Syiam Diana Ervina
4. Tantia Kurniawati      
     
Sekali lagi KONSISTENSI masih diperlukan di tahap bunda sayang ini, karena Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus menerus melakukan sesuatu sampai  tercapai tujuan akhir.

Sikap/sifat yang gigih dan rajin ini akan menjadikan seseorang yang biasa-biasa menjadi luar biasa.

KEMANDIRIAN erat sekali kaitannya dengan KONSISTENSI, seberapa konsisten kita melatih anak-anak untuk mandiri, akan berpengaruh pada  seberapa besar tingkat keberhasilan kita melatih anak-anak untuk menghadapi kehidupannya kelak tanpa bergantung pada orang lain.

Anak mandiri adalah anak yang mampu berpikir dan berbuat untuk dirinya sendiri.

Seorang anak yang mandiri biasanya aktif, kreatif, berkompeten di bidangnya, tidak tergantung pada orang lain dan tampak spontan. Inilah beberapa  life skill yang perlu dimiliki oleh anak.

Ketika hari ini bunda bersusah payah melatih kemandirian anak-anak kita, maka Jangan pernah menyerah, walau kadang kita merasa lelah

Hasilnya akan bunda lihat dalam beberapa tahun mendatang, tidak seketika. Sehingga hal inlah kadang yang menggoda keteguhan kita untuk bersungguh –sungguh mendidik kemandirian anak kita.

Karena kalau kita berhenti melatih kemandirian anak akan muncul perilaku negatif yang dapat menjauhkan anak dari kemandirian di usia selanjutnya.

Gejala-gejala tersebut seperti contoh di bawah ini:
a. Ketergantungan disiplin kepada kontrol luar, bukan karena kesadarannya sendiri. Perilaku ini akan mengarah kepada perilaku  tidak konsisten.

b. Sikap tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya, anak mandiri bukanlah anak yang lepas dari keluarganya melainkan anak yang tetap memiliki ikatan batin dengan keluarganya tetapi tidak bergantung pada keluarganya.

c. Sikap hidup kompromistik tanpa pemahaman dan kompromistik dengan mengorbankan prinsip. Gejala masyarakat sekarang yang meyakini segala sesuatunya dapat diatur adalah bentuk ketidakjujuran berfikir dan bertindak serta kemandirian yang masih rendah.

Kalau melihat gejala-gejala di atas, menyelesaikan tugas kemandirian anak  sekarang, sifatnya menjadi wajib dalam membangun peradaban dunia ini. Karena merekalah nanti yang disebut generasi penerus pembangun peradaban.

Berikut beberapa indikator yang bisa bunda lihat untuk melihat tingkat keberhasilan anak-anak kita secara global.

☘Ciri khas kemandirian anak :
a. Anak mandiri mempunyai kecenderungan memecahkan masalah daripada berkutat dalam kekhawatiran.
b. Anak mandiri tidak takut dalam mengambil resiko karena sudah mempertimbangkan hasil sebelum berbuat.
c. Anak percaya terhadap penilaian sendiri, sehingga tidak sedikit-sedikit bertanya atau minta bantuan.
d. Anak memiliki  kontrol yang lebih baik terhadap kehidupannya

Menurut Masrun dkk dalam bukunya jurnal kemandirian anak, membagi kemandirian dalam lima komponen sbb :

a. MERDEKA, anak bertindak atas kehendak sendiri, bukan karena orang lain dan tidak bergantung orang lain
b. PROGRESIF, berusaha mengejar prestasi, tekun, terencana dalam mewujudkan harapannya.
c. INISIATIF , mampu berpikir dan bertindak secara original, kreatif dan penuh inisiatif
d. TERKENDALI DARI DALAM,  individu yang mampu mengatasi masalah yang dihadapi, mampu mengendalikan tindakannya serta mampu mempengaruhi lingkungan .
e. KEMANTAPAN DIRI, memiliki harga diri dan kepercayaan diri, percaya terhadap kemampuan sendiri, menerima dirinya dan memperoleh kepuasan dari usahanya.

Kemandirian-kemandirian tersebut di atas akan sangat penting kita persiapkan hari ini, karena anak-anak kita nanti akan memasuki pendidikan abad 21, yang memerlukan ketrampilan kemandirian yang  lebih untuk mencapainya.


selengkapnya ada disini https://www.bcgperspectives.com/Images/New_Vision_for_Education_WEF_2015.pdf

Sumber Bacaan :
Masrun dkk, Jurnal Kemandirian Anak, diakses melalui www.lib.ug.co.id, pada tanggal 13 Februari 2016
Institut Ibu Profesional, Bunda Sayang : Melatih Kemandirian Anak, Gaza Media,2016
Trilling dan Fadel, 21st century skills, 2009⁠⁠

=====================================================================

??? Sesi Tanya Jawab ???


1⃣ Bunda Silvia
Aslm mau bertanya:
1. -Selama tugas tantangan kemandirian, sy jd lbh bs fokus pd satu atau dua hal kemandirian. Misal merapikan mainan dan menaruh piring. Tapi ya begitu,masih harus digingatkan dulu. Idealnya brp lama butuh waktu sampai anak anak tidak perlu diingatkan ya?
- ketika target kemandirian ada banyak, bagaimana caranya? Apakah fokus menyelesaikan satu dulu smp benat benar mandiri atau berjalan beberapa hal..misal merapikan mainan,menaruh piring, memakai baju sendiri.
- Bagaimana  tips / cara menjalankan tantangan kemandirian dg 3 anak yg usia nya beda shg target kemandirian tiap anak jg beda?                      

Jawab:
Bunda Sylvi, alhamdulillah sudah mendapatkan tambahan personil 3 untuk melengkapi home team kita.
Dalam praktek memandu kemandirian ini hendaknya memak kita fokus dulu pada satu skill.
Mungkin pernah dengar istilah OWOS (one week one skill), mungkin bisa diterapkan strategi tersebut.

Mungkin juga pernah mendengar tentang menerapkan konsistensi selama 90 hari untuk melakukan sesuatu sehingga menjadi sebuah kebiasaan (habbits).

Memasang target memang penting untuk mencapai tujuan, tapi ingat, tetap pasang target yg SMART (spesifik, measurable, achievable, rasional, time bond).

Setiap anak itu unik, saat kita berhasil dengan strategi A pada anak X, belum tentu berhasil pada anak Y. Begitu pun sebaliknya. Bahkan strategi yang sama jika diterapkan pada hari ini, belum tentu berhasil di hari yang lain.

Maka dari itu, kita sebagai orang tua perlu kreatif dan inovatif.

Catatan penting, "bukan memaksa" tapi "menanamkan kesadaran"

Ada feedback yang pak Dodik tanamkan di keluarga mereka:
1. Sosis first : kita pernah makan roti sosis kan? Saat masih kecil, kalau makan sesuatu pasti yang paling enak dulu, baru sisanya dimakan itu pun kalau belum kenyang.
Begitupun saat memberikan feedback pada anak, puji (berikan apresiasi) dulu....
2. Tanpa kata "tapi"
3. Segera    
                 
Contoh: "Wah... keren sekali, sekarang kakak sudah bisa makan sendiri, lain kali berusaha lebih rapi ya makannya... begini caranya biar rapi (sambil ditunjukan caranya)"    
                 
Untuk stategi memandu kemandirian anak, untuk 3 anak sekaligus, jadikan mereka team dalam mini home project (misal: project merapikan mainan, sang kakak menjadi manajer projek, sang adik jadi anggotanya) selanjutnya peran bisa berganti secara bergilirang. Misal, minggu depan sang adik menjadi manajernya di projek yang lain. ✅                      
               
2⃣ Bunda Ardiani R
Tantangan 10 hari yang belum saya tuliskan adalah saya melatih anak saya untuk persiapan menyapih dan makan sendiri. Saat makan, biasanya saya menyiasati dengan menunggu sampai anak saya lapar dan meminta makan sendiri. Namun hal yg saya khawatirkan, karena anak saya laki-laki, adalah anak saya suka minta ditemani mainan kesayangannya untuk makan bersama. Apakah ini diperkenankan? Jika tidak bagaimana menyiasatinya. Walaupun saya sudah temani makan, anak saya tetap ingin makan bersama mainannya (ex: mobil2an atau mainan figure binatang)                      

Jawab:
2⃣ Menurut saya tidak apa2 bunda, jadikan suasana makan semenyenangkan mungkin. Ikuti saja imajinasi mereka. Anak balita imajinasinya masih cukup tinggi. Ketika mereka butuh teman, maka mainannya adalah teman mereka.
Saya malah sering bermain seperti roleplay, dimana saya dan boneka2 menjadi teman Hawwin, main tamu2an, bawa oleh2 makanan dan minuman, disana kesempatan kita untuk menambah asupan makanan mereka. ✅                      

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jurnal #1: Identifikasi Masalah

Jurnal 10: Libur Tlah Usai, Saatnya Tancap Gas

Menstimulasi Anak Suka Membaca (10)